Serambi makan kacang atom dan minum es soda
Duduk nongkerong di dahan pohon jambu bol
Seekor beruk tua renta menulis puisi-puisi cinta
Ditujukan buat pacarnya yang masih remaja
Becerita tentang matahari yang ditelan ikan hiu
Tentang anaknya yang menjadi presiden di Negara Republik
Binatang Rimba
Menantunya yang tidak suka memakai celana dalam
Ketiga cucunya
yang malas belajar matematika tapi lebih getol main sepak bola dan mancing
kepiting besi di selogan
Tentang pesawat
terbang yang dipiloti tikus celurut
Tentang kuntilanak
yang tergilagila dengan tentara
Tapi karena
ketakutan tentara itu malah menembaknya berkali-kali dan kuntilanak itu juga
terpaksa mati berkali-kali pula
Langit menangis
tiap malam jum’at keliwon
Angin memutihkan
kerinduan
Beruk tua
renta itu juga berserita tentang ribuan buku tebal yang teleh selesai dibacanya
yang kesemuanya tidak ada tulisannya
Sementara itu
sang pacar yang tinggal dilain benua juga menulis puisi
Bukan tentang
cinta ataupun riwayat kamasutra, tetapi tentang dunia yang kehilangan makna.
Puisi- Sri Harjanto Sahid